KISAH PENJUAL GELEMBUNG AIR SABUN
Banyak cerita indah yang terukir. Tapi mengapa tak
seindah dirinya. Banyak kenangan, namun hanya dialah yang mampu mengajariku
banyak hal tentang siluet kehidupan ini. Lucu memang. Walaupun terkadang, dia
mampu membuat banyak orang kesal karena ulahnya.
Tapi, dibalik ulahnya itu.
Dia selalu menghadirkan keindahan yang membuat orang lain takjub.
Siapa dia ?
Pasti Penasaran, iya kan?
Dia selalu menghadirkan keindahan yang membuat orang lain takjub.
Siapa dia ?
Pasti Penasaran, iya kan?
"HUJAN" ya, itulah jawabannya.
Maklumlah, kalau sudah hujan selalu saja membuat
jalan becek dan baju basah. Sering kali aku kehujanan, walau sebenarnya aku membawa
jas hujan. Namun aku lebih memilih menerjang hujan tanpa jas hujanku itu karena
kebiasaan kecilku selalu main hujan-hujanan. Sampai suatu saat...
Tiba-tiba,
Mobil lewat.
" SSSRRRTTTT CROOOOOT"
Huft, sempat kaget. Tapi, tak apalah !!! Walaupun bajuku basah dan kotor, marah pun tidak ada gunanya juga. Yach, yang bisa aku lakukan hanya “TERSENYUM”
" SSSRRRTTTT CROOOOOT"
Huft, sempat kaget. Tapi, tak apalah !!! Walaupun bajuku basah dan kotor, marah pun tidak ada gunanya juga. Yach, yang bisa aku lakukan hanya “TERSENYUM”
Sore itu hujan hampir reda. Saat itu, aku harus
mengantarkan adikku berobat di poliklinik terdekat. Seperti biasanya, dengan menggunakan mio merah, aku melaju
dengan perlahan sambil menikmati siluet pemandangan setelah hujan.
Saat di
perempatan lampu merah, tepatnya di Jl. Empu nala.
Aku berkata dalam hatiku
" Siapa sih yang sempat-sempatnya meniup gelembung air sabun di saat hujan baru reda seperti ini?"
" Paling-paling anak kecil, tapi tak apalah aku menyukainya dan menikmati keadaan seperti ini "
" Siapa sih yang sempat-sempatnya meniup gelembung air sabun di saat hujan baru reda seperti ini?"
" Paling-paling anak kecil, tapi tak apalah aku menyukainya dan menikmati keadaan seperti ini "
Setelah selesai berobat, aku pulang di jalan yang
sama.
Saat aku berhenti di lampu merah Jl. Empu nala, ku
lihat seorang bapak yang cacat kaki sedang meniup gelembung air sabun. Entah
saat itu hatiku terenyuh, sungguh.
Ya Allah, di saat orang lain sibuk dengan aktivitasnya sendiri.
Di saat orang lain tak memperdulikan dirinya
Di saat kendaraan berlalu lalang
Ya Allah, di saat orang lain sibuk dengan aktivitasnya sendiri.
Di saat orang lain tak memperdulikan dirinya
Di saat kendaraan berlalu lalang
Dia, bapak yang cacat kaki itu, dengan semangatnya
berjualan gelembung air sabun
Apalagi, dengan cuaca mendung seperti ini
Apalagi, dengan cuaca mendung seperti ini
Padahal tak
ada seorang pun yang sudi membelinya.
Namun, dia tetap berbagi kebahagian dengan meniup
gelembung itu dan memancarkan senyumnya kepada semua orang.
Tak ada rasa susah di raut wajahnya
Tak ada pancaran mengeluh di garis matanya
Sehingga melukiskan pemandangan jalanan yang berlalu lalang tersebut jadi begitu indah dengan siluet senja yang sangat sederhana tapi, bermakna.
Tak ada rasa susah di raut wajahnya
Tak ada pancaran mengeluh di garis matanya
Sehingga melukiskan pemandangan jalanan yang berlalu lalang tersebut jadi begitu indah dengan siluet senja yang sangat sederhana tapi, bermakna.
Dan sebaliknya, di sebuah warung, banyak anak muda yang menghabiskan waktunya
untuk berfoya-foya. Membuang waktunya untuk hal yang tak ada gunanya.
Sungguh
Banyak sekali hikmah yang dapat kuambil dari semua
ini.
Bahwa sebagai manusia yang diberi kenikmatan yang
sempurna. Entah, jasmani dan rohani.
Kita harus banyak bersyukur dan menjadikan masa muda kita bermanfaat dengan hal
yang bermanfaat pula. Walaupun hati kita tersakiti oleh siapapun, tapi
ketahuilah!
Dengan kesabaran dan keikhlasan. Segala sesuatu
akan menjadi lebih indah, bermakna serta bermanfaat dan insyaAllah barokah. Karena setiap perbuatan selalu ada balasannya
dari Allah.
Tahukah kau teman ?
Selain Senyum adalah sedekah. Senyum dapat menyembuhkan berbagai penyakit apapun. Entah hati atau fisik. Dan yang pasti, bagiku, senyum adalah obat yang paling mujarab.
Selain Senyum adalah sedekah. Senyum dapat menyembuhkan berbagai penyakit apapun. Entah hati atau fisik. Dan yang pasti, bagiku, senyum adalah obat yang paling mujarab.
Karena aku sudah pernah mencobanya.
Gag percaya ?
Bisa konsultasi dengan saya.
Gag percaya ?
Bisa konsultasi dengan saya.
- SENJA –
by my best
friend, Chairunnisa Alcas dan di edit
oleh Etika Sufiana